Facebook vs Twitter vs LinkedIn dalam Branding

Saat ini Facebook menjadi raja situs pertemanan di seluruh Dunia. Tetapi ternyata di dunia bisnis, ada situs yang ternyata menjadikan Facebook menjadi nomor 2, situs itu adalah twitter.com. Data ini diperoleh dari polling situs Linkedin.com yang memang situs ini salah satu situs pertemanan dalam dunis bisnis.
Jika melihat statistic pengunjung, memang Facebook paling banyak dikunjungi, pada bulan April 2009 ini sekitar 104 ribu user mengunjungi situs ini, sedangkan twitter hanya 1/5-nya. Hal ini cukup dimaklumi karena pengguna user memang lebih banyak dibanding twitter. Tetapi jika melihat pertumbuhan penggunanya dalam sebulan yang lalu, twitter lebih baik dibandingkan facebook dan linkedin paling buruk karena pertumbuhannya dalam sebulan berkurang. Apalagi pertumbuhan dalam setahun terakhir ternyata twitter jauh melebihi facebook atau linkedin.
Pooling ini diikuti oleh 3615 responden dimana 4% business owners, 26% managers, 56% non-managers. Mereka juga berasal dari Small business 75% dan marketer 25%. Hampir 83% responden berusia 25-54 tahun, sisanya dibawah 25 tahun.

Menurut responden, ternyata twitter dianggap sebagai platform baru yang bisa mengembangkan produk mereka dibandingkan dengan facebook maupun linkedin.

Bagi pemilik usaha (Owner) ternyata sepakat twitter adalah situs yang dapat mengembangkan brands.

Bagi responden dari perusahaan enterprise, facebook masih merupakan pilihan untuk branding. Untuk skala besar, sedang atau kecil, walaupun twitter lebih tinggi tetapi tidak terlalu jauh dengan facebook.

Twitter ternyata dipercaya dalam pengembangan brand untuk responden dari kalangan Business Development, Creative dan Marketing.

Perempuan ternyata lebih suka twitter dalam pengembangan brand, sedangkan laki-laki juga memilih twitter tetapi facebook, linkedin dan iphone tidak jauh berbeda.

Linkedin masih dipercaya oleh golongan tua (usia 55 tahun) sebagai pembangun brand. Sedangkan golongan muda masih menyukai twitter dan facebook.
Ya memang ini sekedar polling, tetapi sepertinya patut dipertimbangkan untuk pengembang produk di Indonesia.
Powered by Blogger.